Setiap
muslim di berbagai wilayah bergembira menyambut tibanya bulan Ramadan. Berbagai
kegiatan dan bentuk perayaan disuguhkan untuk menyemarakkan bulan suci ini.
Namun sayangnya, perayaan dan kegembiraan yang ditampilkan umat muslim umumnya
hanya secara lahiriah dan formalitas saja. Tidak banyak umat muslim yang
benar-benar mendapat faidah dan keberkahan dari bulan yang penuh rahmat dan
ampunan ini.
Seperti hadis Rasulullah saw, “Berapa banyak orang yang berpuasa (tapi) tak memperoleh apa-apa dari puasanya selain rasa lapar dan dahaga belaka”. (HR Ibnu Majah & Nasa’i)
Seperti hadis Rasulullah saw, “Berapa banyak orang yang berpuasa (tapi) tak memperoleh apa-apa dari puasanya selain rasa lapar dan dahaga belaka”. (HR Ibnu Majah & Nasa’i)
Kenapa
ini bisa terjadi? Sebab kebanyakan kaum muslimin tidak berbeda dalam
kehidupannya ketika menjalaninya di dalam bulan Ramadan dengan di luar bulan
Ramadan, kecuali hanya perubahan jadwal makan. Banyak kekeliruan yang dilakukan
umat muslim di bulan puasa. Apa saja kekeliruan itu?
Berikut 8
kekeliruan yang banyak dilakukan umat muslim saat berpuasa di bulan Ramadan:
- 1. Malas melakukan aktifitas
- Seringnya, rasa malas melakukan aktivitas menggelayuti selama puasa. Puasa dijadikan alasan untuk istirahat melakukan aktivitas berat seperti bekerja, sehingga efeknya manusia tidak lagi produktif dalam melakukan aktifitasnya. Padahal puasa membuat kita mudah berpikir, mendidik kita untuk mampu survive, dan memiliki daya tahan kuat. Sejarah mencatat bahwa kemenangan-kemenangan besar dalam futuhaat (pembebasan wilayah yang disertai dengan peperangan) yang dilancarkan oleh Rasul dan para sahabat, terjadi di tengah bulan Ramadan. Jadi, jangan lagi bermalas-malasan, atau menjadikan puasa sebagai alasan untuk tidak melakukan hal-hal produktif.
2.
Berpuasa tetapi tidak
melaksanakan salat fardhu lima waktu
Diakui atau tidak, tetapi inilah penyakit yand diderita umat Islam. Banyak yang mengira puasa saja sudah cukup mengumpulkan pundi-pundi pahala. Padahal shalat dan puasa termasuk rangkaian kumulatif (rangkaian yang tak terpisah/satu paket) dari rukun Islam, sehingga konsekwensinya, bila salah satunya dilalaikan, maka akan berakibat gugurnya predikat “Muslim” dari dirinya.
Tunggu apa lagi? masih mau dianggap Islam "KTP" lengkapi ibadahmu dengan melakukan shalat Fardlu saat Ramadan atau bukan Ramadan.
Diakui atau tidak, tetapi inilah penyakit yand diderita umat Islam. Banyak yang mengira puasa saja sudah cukup mengumpulkan pundi-pundi pahala. Padahal shalat dan puasa termasuk rangkaian kumulatif (rangkaian yang tak terpisah/satu paket) dari rukun Islam, sehingga konsekwensinya, bila salah satunya dilalaikan, maka akan berakibat gugurnya predikat “Muslim” dari dirinya.
Tunggu apa lagi? masih mau dianggap Islam "KTP" lengkapi ibadahmu dengan melakukan shalat Fardlu saat Ramadan atau bukan Ramadan.
3. Berlebihan
saat sahur dan berbuka puasa
Kebiasaan
inilah yang menimpa kebanyakan umat Islam yang tak kunjung dewasa dalam
menyikapi puasa Ramadan. Kendati telah melakukan berpuluh-puluh kali puasa,
tetap saja kebiasaan ini sulit diubah. Yang salah adalah menjadikan berbuka
puasa adalah ajang "balas dendam" atas kehausan dan kelaparan selama
14 jam menahannya.
4.
Berpuasa
tapi melakukan maksiat
“Yang penting kan puasanya". Kalimat ini nampaknya
perlu digarisbawahi, karena makna yang penting puasanya, seolah dibatasi antara
ibadah lainnya dan menjadikan ibadah lainnya yang juga wajib menjadi
dibelakangi. Inilah yang memicu kita melakukan maksiat di bulan Ramadan. Setan
memang terbelenggu, tapi setan dalam hati kita yang harus kita belenggu. Maka
dari itu perlu diingat bahwa yang paling penting adalah kita menjaga hawa nafsu
dalam diri kita. Sehingga dengan masa training selama sebulan ini akan mendidik
kita menahan pandangan liar kita, menahan lisan yang tak jarang lepas kontrol.
5.
Masih
tidak merasa malu membuka aurat (khusus wanita muslimah)
Wahai
Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri
orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.
Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka
tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".(Surah
Al Ahzab: 59)
Ayat
tersebut sudah jelas diperintahkan untuk kaum perempuan menutup auratnya. Semua
kembali kepada ketetapan dan kerendahan hati kaum perempuan dalam melaksanakan
kewajibannya.
6. Tidur
Berlebihan
Bagaimana
dengan sebagian kalangan yang berpendapat bahwa tidur di bulan Ramadan bernilai
ibadah. Apakah faktanya demikian? Karena pada akhirnya gurauan yang timbul di
masyarakat adalah jika tidur bernilai ibadah, maka tak ada salahnya
menghabiskan bulan Ramadan dengan tidur.
Perumpamaannya lebih tepat seperti ini, bahwa daripada melakukan maksiat lebih baik tidur saja. Rasulullah tetap produktif selama bulan Ramadan. Bahkan, pasukan Muslim pernah melakukan perang akbar di bulan ini. Rasulullah juga mengurangi waktu tidurnya yang memang sangat sedikit itu untuk memperbanyak ibadah.
Perumpamaannya lebih tepat seperti ini, bahwa daripada melakukan maksiat lebih baik tidur saja. Rasulullah tetap produktif selama bulan Ramadan. Bahkan, pasukan Muslim pernah melakukan perang akbar di bulan ini. Rasulullah juga mengurangi waktu tidurnya yang memang sangat sedikit itu untuk memperbanyak ibadah.
7. Meninggalkan
salat tarawih tanpa udzur/halangan
Benar
bahwa salat tarawih adalah sunnah tetapi bila dikaji secara lebih seksama
niscaya kita akan dapatkan bahwa berpuasa Ramadan minus salat tarawih adalah
suatu hal yang disayangkan, mengingat amalan sunnah di bulan ini diganjar sama
dengan amalan wajib.
8. Sibuk
memikirkan persiapan hari raya
Idul
Fitri adalah hari kemenangan seluruh umat Islam di dunia, setelah 30 hari
menahan belenggu nafsu pada dirinya, ini perlu dirayakan tetapi tidak secara
berlebihan. Idul Fitri masih 25 hari lagi, tetapi kebanyakan umat Islam sibuk
menyiapkan Idul Fitri dengan membelanjakan uangnya secara berlebihan, bahkan
tidak jarang mempertaruhkan keimanannya dengan tidak puasa karena aktifitas
belanjanya yang menyita tenaga.
Semoga Bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar